blog

blog

Senin, 26 September 2011

RASA HAMPA

Apakah rasa hampa benar-benar mewakili ketidak berdayaan jiwa? Aku mencoba untuk menelusuri urat nadinya. Tidak ada denyut memang. Pertanda tidak ada kehidupan. Aku belum juga yakin. Apakah tanda-tanda kehidupan hanya diwakili oleh denyut dan getaran? Jika demikian halnya, aku terus terang tidak percaya. Bukankah hidup ini sangat kompleks? Boleh jadi pulsa adalah salah satu unsur kehidupan. Tapi kehabisan pulsa tidaklah merenggut energi kehidupan dari basisnya. Artinya, walaupun secara harafiah dan kelaziman kehampaan dianggap mewakili ketiadaan atau kematian, disisi yang berbeda kehampaan masih menyimpan potensi energi yang berlimpah ruah. Walaupun tampaknya kehampaan menghisap energi. tetapi kehampaan tidak mengalihkan energi kemanapun juga. Kebalikannya justru mendeposit energi di tempat paling aman dan stabil. Karena demikian halnya, kita tidak punya alasan untuk berprasangka atau menaruh curiga. Kehampaan itu ada dan mewujud sesuai dengan fungsinya. Masihkah kita hendak berspekulasi? Rasa hampa bukanlah bentuk lain dari ketidak berdayaan jiwa. Rasa hampa adalah pembuka jalan bagi kebangkitan. Rasa hampa itu ruang bagi gerak perubahan. Rasa hampa ada bersama rasa dominan lainnya seperti amarah, cinta, benci dan takut. Dia tidak mewakili apa-apa atau siapa-siapa. Dia bebas, otonom dan mandiri. Jangan gelisah atau berkecil hati selagi dadamu terasa hampa. Karena kejutan selalu menunggu dibalik dominasinya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar