blog

blog

Selasa, 30 November 2010

THE BLUE BUBBLE PROFESOR.



Stephen Hawking

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Stephen William Hawking
Stephen Hawking di NASA tahun 1999
Stephen Hawking di NASA tahun 1999
Lahir 8 Januari 1942 (umur 68)
Oxford, Britania Raya
Tempat tinggal Inggris
Warga negara Britania
Alma mater Universitas Oxford
Universitas Cambridge
Pembimbing doktoral Dennis Sciama
Murid bimbingan Bruce Allen
Raphael Bousso
Fay Dowker
Malcolm Perry
Bernard Carr
Gary Gibbons
Harvey Reall
Don Page
Tim Prestidge
Raymond Laflamme
Julian Luttrell
Dikenal atas Lubang hitam
Kosmologi teoretis
Gravitasi kuantum
Radiasi Hawking
Penghargaan Prince of Asturias Award (1989)
Copley Medal (2006)
Presidential Medal of Freedom (2009)
Agama Agnostik
Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942; umur 68 tahun[1]), adalah seorang ahli fisika teoretis. Ia adalah seorang profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking. Salah satu tulisannya adalah A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut.[2][3] Di tahun 2010 Hawking bersama Leonard Mladinow menyusun buku The Grand Design.
Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.

Daftar isi

[sembunyikan]

 Kehidupan awal dan pendidikan

Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942 dari pasangan Dr. Frank Hawking, seorang biolog, dan Isobel Hawking. Ia memiliki dua saudara kandung, yaitu Philippa dan Mary, dan saudara adopsi, Edward.[4] Orang tua Hawking tinggal di North London dan pindah ke Oxford ketika ibu Hawking sedang mengandung dirinya untuk mencari tempat yang lebih aman. (London saat itu berada dibawah serangan Luftwaffe Jerman).[5]
Setelah Hawking lahir, keluarga mereka kembali ke London. Ayahnya lalu mengepalai divisi parasitologi di National Institute for Medical Research.[4] Pada tahun 1950, Hawking dan keluarganya pindah ke St Albans, Hertfordshire. Di sana ia bersekolah di St Albans High School for Girls dari tahun 1950 hingga 1953 (pada masa itu, laki-laki dapat masuk ke sekolah perempuan hingga usia sepuluh tahun).[6] Dari usia sebelas tahun, Hawking bersekolah di St Albans School.[4]
University College, Oxford, tempat Hawking berkuliah.
Hawking selalu tertarik pada ilmu pengetahuan.[4] Ia terinspirasi dari guru matematikanya yang bernama Dikran Tahta[7] untuk mempelajari matematika di universitas. Ayahnya ingin agar Hawking masuk ke University College, Oxford, tempat ayahnya dulu bersekolah. Hawking lalu mempelajari ilmu pengetahuan alam. Ia mendapat beasiswa, dan lalu berspesialisasi dalam fisika.[5]
Setelah menerima gelar B.A. di Oxford pada 1962, ia tetap tinggal untuk mempelajari astronomi. Ia memilih pergi ketika mengetahui bahwa mempelajari bintik matahari tidak sesuai untuknya dan Hawking lebih tertarik pada teori daripada observasi.[4] Hawking lalu masuk ke Trinity Hall, Cambridge. Ia mempelajari astronomi teoretis dan kosmologi.
Segera setelah tiba di Cambridge, gejala sklerosis lateral amiotrofik (ALS) yang akan membuatnya kehilangan hampir seluruh kendali neuromuskularnya mulai muncul. Pada tahun 1974, ia tidak mampu makan atau bangun tidur sendiri. Suaranya menjadi tidak jelas sehingga hanya dapat dimengerti oleh orang yang mengenalnya dengan baik. Pada tahun 1985, ia terkena penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali. Seorang ilmuwan Cambridge membuat alat yang memperbolehkan Hawking menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan melalui sebuah voice synthesizer'.[8] Karier dalam fisika teoretis Mengenai keberadaan kehidupan ekstraterestrial
Stephen Hawking dalam keadaan gravitasi nol.
Hawking meyakini bahwa kehidupan ekstraterestrial memang ada, dan ia menggunakan basis matematis untuk asumsinya. "Menurut otak matematisku, angka menunjukan bahwa keberadaan alien sangatlah rasional. Tantangan terbesar adalah memperkirakan seperti apakah alien itu." Ia meyakini bahwa alien tidak hanya ada di planet-planet, tetapi mungkin juga di tempat lain, seperti bintang atau mengapung di angkasa luas. Hawking juga memperingati bahwa beberapa spesies alien mungkin memiliki peradaban yang maju dan dapat mengancam Bumi. Hubungan dengan spesies seperti itu dapat membahayakan seluruh umat manusia.[9] Ia mengatakan, "Jika alien mengunjungi kita, hasilnya akan sama seperti ketika Columbus mendarat di Amerika, yang tidak berakhir baik bagi penduduk asli Amerika". Hawking juga menyarankan, daripada mencoba menghubungi alien, sebaiknya kita menghindari hubungan dengan mereka.[10]

 Kehidupan pribadi

Hawking menikah dengan Jane Wilde, seorang murid bahasa, pada tahun 1965.[4] Jane Hawking mengurusnya hingga perceraian mereka pada tahun 1991. Mereka bercerai karena tekanan ketenaran dan meningkatnya kecacatan Hawking. Mereka telah dikaruniai tiga anak: Robert (lahir 1967), Lucy (lahir 1969), dan Timothy (lahir 1979). Hawking lalu menikahi perawatnya, Elaine Mason (sebelumnya menikah dengan David Mason, perancang komputer bicara Hawking), pada tahun 1995. Pada Oktober 2006, Hawking meminta bercerai dari istri keduanya.[11]
Ketika ditanyakan mengenai IQnya pada tahun 2004, Hawking menjawab, "Saya tidak tahu. Orang yang membanggakan IQnya adalah seorang pecundang."[1 Pandangan religius
Hawking mengambil posisi agnostik dalam masalah agama.[13][14] Ia telah menggunakan kata "Tuhan" (secara metaforis)[15] untuk menggambarkan poin dalam buku-buku dan pidatonya. Mantan istrinya, Jane, menyatakan saat proses perceraian bahwa Hawking adalah seorang ateis.[16][17] Hawking menyatakan bahwa ia "tidak religius secara akal sehat" dan ia percaya bahwa "alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum."[13] Hawking membandingkan agama dan ilmu pengetahuan pada tahun 2010, menyatakan: "Terdapat perbedaan mendasar antara agama, yang berdasarkan pada otoritas, [dan] ilmu pengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang karena memang terbukti."[18]
Pada September 2010, The Telegraph melaporkan, "Stephen Hawking telah menyatakan bahwa Tuhan bukan pencipta alam semesta".[19] Hawking menulis dalam bukunya, The Grand Design, bahwa "Karena adanya hukum seperti gravitasi, tata surya dapat dan akan membentuk dirinya sendiri. Penciptaan spontan adalah alasannya mengapa sekarang ada 'sesuatu' dan bukannya kehampaan, mengapa alam semesta ada dan kita ada. Tidak perlu memohon kepada Tuhan untuk memulai segalanya dan menggerakan alam semesta."[20][21]

 Penghargaan

Lihat pula

 Catatan

  1. ^ The Times 8 January 2010. Retrieved 2010-01-09.
  2. ^ Hawking, Stephen (1988). A Brief History of Time. Bantam Books. ISBN 0-553-38016-8. 
  3. ^ Redfor, Tim "How God propelled Stephen Hawking into the bestsellers lists" Guardian 31 July 2009 [1]
  4. ^ a b c d e f Current Biography, 1984. New York City: H. W. Wilson Company. 1984. 
  5. ^ a b O'Connor, John J.; Robertson, Edmund F. Stephen William Hawking. MacTutor History of Mathematics archive. University of St Andrews. Diakses pada 1 Oktober 2009.
  6. ^ Stephen Hawking A Biography. Greenwood Press. 1995. 
  7. ^ "Dick Tahta", The Guardian, 5 Januari 2007. Diakses pada 19 Mei 2008.
  8. ^ Hawking, Stephen W.. Disability Advice. Diakses pada 1 Oktober 2009.
  9. ^ Don’t talk to aliens, warns Stephen Hawking, Timesonline.co.uk, The Sunday Times, by Jonathan Leake, 25 April 2010
  10. ^ "Hawking warns over alien beings", BBC News, 25 April 2010. Diakses pada 24 Mei 2010.
  11. ^ Sapsted, David, "Hawking and second wife agree to divorce", The Daily Telegraph, 9 Januari 2007. Diakses pada 18 Maret 2007.
  12. ^ Solomon, Deborah, "The Science of Second-Guessing: Questions for Stephen Hawking", 12 Desember 2004.
  13. ^ a b Pope sees physicist Hawking at evolution gathering | Science. Reuters. Diakses pada 22 Mei 2009.
  14. ^ Stephen Hawking. Nndb.com. Diakses pada 22 Mei 2009.
  15. ^ "Though A Brief History of Time brings in God as a useful metaphor, Hawking is an atheist" Anthony Burgess, 'Towards a Theory of Everything', The Observer, 29 December 1991, hal. 42
  16. ^ "Then, in 1999, his former wife published Music To Move The Stars: My Life with Stephen, in which she detailed (...) how her Christian faith clashed with his steadfast atheism; (...) The last line in A Brief History Of Time is famous for saying that, if we could tie together the equations describing the universe, we would "know the mind of God." But, as his former wife says, he is an atheist. So why is the deity making an appearance? The obvious answer is that it helps sell books." Charles Arthur, 'The Crazy World of Stephen Hawking', The Independent (London), 12 October 2001, Features, Pg. 7.
  17. ^ "Jane took much of her dramatic hope at the time from her faith, and still sees something of the irony in the fact that her Christianity gave her the strength to support her husband, the most profound atheist. 'Stephen, I hope, had belief in me that I could make everything possible for him, but he did not share my religious - or spiritual - faith.' " Tim Adams, 'A Brief History of a First Wife', The Observer, 4 April 2004, Review Pages, Pg. 4.
  18. ^ Heussner, Ki Mae, "Stephen Hawking on Religion: 'Science Will Win'", ABC News, 7 Juni 2010. Diakses pada 9 Juni 2010.
  19. ^ http://www.telegraph.co.uk/news/newstopics/religion/7979211/Has-Stephen-Hawking-ended-the-God-debate.html, Telegraph UK, Diakses 7 September 2010
  20. ^ Michael Holden. "God did not create the universe, says Hawking", Reuters, 2 September 2010. Diakses pada 3 September 2010.
  21. ^ "Another ungodly squabble", The Economist, 5 September 2010. Diakses pada 6 September 2010.
  22. ^ Julius Edgar Lilienfeld Prize. American Physical Society. Diakses pada 29 Agustus 2008.
  23. ^ Oldest, space-travelled, science prize awarded to Hawking. The Royal Society. Diakses pada 29 Agustus 2008.
  24. ^ Fonseca Prize 2008. University of Santiago de Compostela. Diakses pada 7 Agustus 2009.
  25. ^ "Hawking receives honour from Obama", Guardian, 13 Agustus 2009. Diakses pada 21 Desember 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar