blog

blog

Minggu, 24 Oktober 2010

Hidup.

Seandainya saja kelima panca indra ini sanggup secara simultan untuk memahami karakteristik dari eksitensi jiwa, belum tentu teka-teki dari misteri kehidupan dengan mudah dapat dijawab. Dorongan untuk memahami hidup muncul berurutan dengan kesadaran akan keberadaan jiwa dalam diri kita. Secara beruntun muncul pertanyaan: Siapa Aku? Dari mana asal usulku? Siapa yang membuat ini semua? Kapan mulainya dan kapan berakhirnya? Alasan apa yang melatar belakangi? Dan seterusnya dan selanjutnya dan lain sebagainya......

Setiap satu pertanyaan belum selesai dijawab, pertanyaan berikutnya sudah siap menanti. Kalau bisa disederhanakan seperti mengisi teka teki silang. Bagi pribadi yang pragmatis dan praktis, mengikuti kecenderungan semacam itu dianggap sebagai perbuatan sia-sia, buang-buang waktu bahkan konyol. Tidak ada korelasi dan relevansinya dengan gerak evolusi maupun revolusi bumi dan benda-benda langit lainnya. Jadi apa gunanya?

Ada gunanya atau tidak, usaha untuk memperoleh jawaban terus berkembang seiring berlalunya waktu. Pandangan metafisika tentang penciptaan langit, bumi dan makluk hidup menjadi legenda yang tersebar di berbagai ragam suku bangsa yang mendiami bumi. Dimahkotai dengan lahirnya ilmu falsafah di Yunani dan lahirnya agama-agama besar di Timur Tengah serta India, sampai dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini, menunjukkan bahwa hasrat manusia untuk memperoleh pencerahan agar mengetahui lebih jelas tentang makna kehidupan masih tetap berkobar dan akan tetap berkobar sepanjang masa. Sepertinya, pertanyaan itu menjadi motor penggerak yang efektif bagi tercapainya tingkat kemuliaan manusia sebagaimana telah terwujud sekarang, dengan trend yang terus meningkat.

Jadi, kunci rahasia dari roda kehidupan bukan dalam bentuk hasil akhir yang prima, tapi justru dari kinerja rasa penasaran yang dirangsang secara berkesinambungan oleh pertanyaan. Ya, sederhana saja. Tanda tanya(?) Namun perlu diingat bahwa setelah terbuka kuncinya, anda perlu pasword untuk membuka brandkasnya. Dan langkah itu masih jauh dari selesai. Kalau terjadi masalah dengan pasword, misalnya anda lupa, bakalan berabe kan? Memangnya hidup ini enak? Kalau memang enak, memangnya bisa enak-enakan terus? Terus lah membuat pertanyaan sampai dengan menemukan jawaban yang diakhiri dengan tanda seru! Sayang pangkatku mentok di sersan karena pola kerjaku yang serius tapi santai, persis si pemalas yang cepat merasa puas dengan sekeping jawaban yang benar di kolom teka teki yang terpampang dihalaman belakang koran yang sunyi dari berita heboh.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar