TRISULA.

Pertama, milikilah idealisme yang pasti, jelas dan praktis. Buat satu sasaran, tentukan titik tujuan.
Kedua, milikilah sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan, yaitu kebijaksanaan, peralatan, uang, materi dan metode.
Ketiga, sesuaikan semua sarana yang ada untuk mencapai tujuan.
ARISTOTELES, filsuf Yunani (384-322 Sebelum Masehi).

Umpamakan dirimu sebagai satria gagah perkasa  yang sudah menggenggam senjata pamungkas tombak berujung tiga bernama trisula. Mau apa lagi? Bertopang dagu? Tidak lucu! Jika kakimu sigap pasang kuda-kuda, dan tanganmu gatal ingin segera mengayunkannya, itu pertanda baik bahwa kau telah siap menjalankan tugas dengan semangat yang berkobar-kobar.Tidak ada lagi yang perlu ditunggu, hayo bergerak maju, serbu! Maju tak gentar membela yang benar, maju serentak pasti kita menang.

Separuh lebih dari perjuanganmu yang berat sudah dilewati manakala persiapanmu telah kau lakukan dengan sempurna, sisanya tinggal yang ringan dan yang lucu. Meskipun begitu, masih banyak plesetan yang akan membuat kau terjerembab oleh pergeseran batu kerikil kecil dan licinnya lumut lembut disetiap langkahmu. Tetapi itu semua adalah hal-hal yang sifatnya teknis, dimana ketrampilan bisa diasah untuk mengatasinya. Keringatmu yang bercucuran segera melenturkan sendi-sendi tulangmu dan memperderas peredaran darahmu. Dengan kondisi seperti itu, kau mampu membuatkan bumi beranda, atau  menyekat langit menjadi serambi.

Selamat berburu anak-anakku. Dadaku bergetar oleh kilap kemilau  trisulamu. Azimat purba itu telah menjadi saksi bagi pasang surutnya perjuangan anak manusia untuk mewujudkan impian merubah nasibnya. Digenggaman punggawa muda, benda keramat itu seolah-olah hendak menohok merahnya mentari pagi. Ketajamannya begitu dahaga akan kejayaan dan lapar keagungan. Maka dengan gegap gempitanya tempik sorak perjuangan dan genderang yang mengiringi laju derap zaman, dari atas bukit yang penuh luka pengkhianatan kupandangi sekerat bulan sabit di kaki langit. Ingin kusampirkan disana panji-panji perjuanganku dimasa lalu, sambil berharap pada penerusku untuk terus menumbangkan kezaliman sampai ke akar-akarnya.