blog

blog

Jumat, 03 Desember 2010

THE BLUE BUBBLE TRUST.

berkaca
Ternyata jejaring keyakinanku masih kelewat rapuh untuk ditebar kedalam sungai kehidupan yang berarus deras seperti pada era sekarang ini.  Airnya yang keruh dan sarat unsur hara menyebabkan kerusakan parah diberbagai sisi sehingga fungsinya tidak dapat bekerja secara efektif. Lihatlah tepat ke ujung hidungku dan katakan sesuatu tentang sedikit banyak hal yang nilainya positif atau sebaliknya, kemudian rangsang aku dengan sekerat pujian, dilanjutkan dengan kritik vulgar dan kecaman yang bertubi-tubi, apakah aku sanggup menangkal semua itu dengan sikap netral? Mampukah diriku meredam gejolak emosional yang melibatkan rasa suka dan tidak suka? Tetap bersikap adil menanggapi suka dan duka?

Keyakinanku yang solid dan mapan dizona nyaman, yang membuat aku kelewat percaya diri untuk menghadapi fluktuasi gelombang kehidupan, seperti belum cukup untuk mendapat nilai yang pantas  sebelum diuji dengan gejolak cuaca iklim pancaroba. Keyakinanku yang bagus, halus, mulus, kudus, sekarang sudah saatnya berjuang memenuhi panggilan tugas dalam dunia nyata sehari-hari yang keras, atau bahkan bengis. Jika aku tidak melakukannya karena alasan ragu-ragu atau takut, ataupun alasan lainnya, sedangkan secara fasih dan menawan aku bisa menerangkan kepadamu tentang ajaran keyakinan, maka inilah yang dinamakan kegagalan telak dalam memahami dan menekuni tentang pandangan hidup yang benar.

Lantaran aku dan kamu masih punya hak idividual untuk melakukan perubahan, maka cara efektif yang bisa kita pilih adalah pendekatan instrospeksi. Pada prinsipnya adalah penataan ulang secara integral semua aspek keyakinan diri yang selama ini kita anut dengan kehidupan sehari-hari sebagai tolok ukur keberhasilannya. Keyakinan bisa benar bisa keliru, bisa berubah, bisa berubah-rubah, bisa rusak, bisa diperbaiki, bisa dievaluasi, bisa berkembang bisa runtuh. Keyakinan itu hidup, bahkan hidup adalah keyakinan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar