Aku dan kamu, kamu dan dia, dia dan kalian, kalian dan mereka, sebelum menjadi penghuni neraka atau ahli surga, ditakdirkan untuk terlebih dulu mengembara di padang belantara ke BINGUNGan. Ayunkan langkah, tengok kiri kanan, toleh depan belakang. Dimana mana kebingungan merajalela. Ada para ibu bingung uang belanja tidak cukup buat beli beras. Ada spekulan bingung cari gudang buat menimbun barang dagangannya. Ada bapak bingung karena PHK, ada pejabat bingung menyembunyikan istri mudanya. Siapa saja dapat menjadi saksi yang jujur atas kebingungan yang melanda dunia. Apakah institusi suci seperti masjid, gereja, puri, wihara kebanyakan denah syiarnya tidak bikin bingung umat? Bagaimana dengan lembaga negara seperti MA, MK, DPR, KABINET? Seringgit si dua kupang kan? Krisis global itu apa? Akumulasi hutang negara berapa? Apa Mega mau menanggungnya? Apa SBY sanggup menalanginya? Masa bayi dalam kandungan dibebani hutang? Opo tumon! Begitu keluh si Temon yang bingung karena lontang lantung jadi pemulung, padahal gelarnya S3.
Posting ini tidak dirancang untuk mencari solusi bersama ataupun win win solution dalam hal mengatasi kebingungan alias ling lung. Bukankah aku dan kamu sudah terikat sumpah untuk nafsi nafsi? Aku cuma sekedar saksi. Jangan kau tingkatkan statusku jadi tersangka, lalu terdakwa, lantas nara pidana. Itu tidak fair, dan pasti bikin aku tambah BINGUNG dan bergumam: AKU BINGUNG APALAGI KAMU atau KAMU BINGUNG APALAGI AKU. Sepertinya kita semua pantas menyandang gelar MASTER LING LUNG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar