blog

blog

Kamis, 25 November 2010

THE BLUE BUBBLE BOXER.

Biografi Chris John

BIOGRAFI
Yohannes Christian John atau lebih dikenal sebagai Chris John (kelahiran Jakarta, 14 September 1979) adalah seorang petinju Indonesia ketiga yang berhasil meraih gelar juara dunia setelah Ellyas Pical dan Nico Thomas.

Chris John merupakan putra kedua dari empat bersaudara dari pasangan Johan Tjahjadi (alias Tjia Foek Sem) dan Maria Warsini. Ia dan keluarganya kemudian hijrah dari Jakarta ke Banjarnegara, Jawa Tengah. Ayah Chris John, Johan Tjahjadi yang mantan petinju amatir, melatih Chris John dan adiknya Adrian sejak mereka masih berusia dini (sekitar usia 5 tahun). Setelah bertanding dalam beberapa kejuaraan amatir di Banjarnegara, Chris John kemudian direkrut oleh pelatih tinju kenamaan, Sutan Rambing di Semarang.

Chris John kemudian menekuni dunia tinju profesional pada tahun 1998 dan debut pertamanya melawan Firman Kanda. Saat itu Chris John menang angka dalam pertandingan 6 ronde. Ia kemudian berhasil mengalahkan petinju idola saat itu, Muhammad Alfaridzi dalam pertandingan menegangkan selama 12 ronde. Chris John sempat terkena knockdown dua kali di ronde pertama, tapi ia berhasil membalikkan situasi dengan memukul KO Alfaridzi pada ronde ke 12 sekaligus merebut gelar juara nasional kelas bulu. Menurut pengakuan Chris John, kondisinya sangat buruk saat itu dan ia mengalami pendarahan pada hidung karena tulang hidungnya patah. Setelah beberapa kali bertanding dalam perebutan gelar nasional, Chris John berhasil menundukkan rekan senegaranya Soleh Sundava pada tahun 2001 untuk merebut gelar PABA kelas bulu.

Kesempatan emas bagi Chris John dan bangsa Indonesia tiba saat Chris John berkesempatan menantang Oscar Leon dari Kolombia pada 26 September 2003 di Bali. Chris John menang angka tipis (split decision) dalam pertandingan 12 ronde tersebut dan dinyatakan berhak menyandang gelar juara dunia WBA sementara (interim title). Tak lama kemudian, WBA menghibahkan gelar juara definitif (bukan lagi gelar interim) kepada Chris John, saat sang juara bertahan Derrick Gainer dari Amerika Serikat kalah angka dari Juan Manuel Marquez (Meksiko, juara IBF).

Meskipun demikian, gelar tersebut hanya dipandang sebelah mata oleh pers Indonesia dan Chris John dianggap sebagai juara di atas kertas belaka. Namun semua pandangan miring itu terhapus saat dengan perkasa Chris John mengalahkan lawannya Osamu Sato (Jepang) di Ariake Colliseum, Tokyo, Jepang pada 4 Juni 2004. Chris John menang angka mutlak atas lawannya yang didukung oleh supporter tuan rumah. Dengan kemenangan itu, selain mendapat pengakuan di Indonesia, Chris John juga dikenal di Jepang.

Pada 3 Desember 2004, Chris John berhasil mempertahankan gelar melawan petinju kidal Jose Cheo Rojas (Venezuela) di Tenggarong, Kutai Kartanegara melalui pertarungan berdarah akibat benturan kepala pada ronde ke-4. Pertarungan itu dihentikan oleh wasit dan dinyatakan hasilnya seri atau technical draw. Setelah pertandingan itu, Chris John terpaksa harus memutuskan kontrak dengan pelatih Sutan Rambing karena ketidaksepakatan masalah pembagian hasil. Selanjutnya ia dilatih oleh Craig Christian dari Harry's Gym, Perth, Australia.

Tanggal 22 April 2005, Chris John menghadapi sang mantan juara kelas bulu WBA, Derrick Gainer yang sangat berambisi memperoleh kembali gelarnya. Di tengah pesimisme publik tinju di tanah air karena ini adalah debut Chris John setelah ditangani pelatih baru, ia mampu tampil baik dan berhasil mengalahkan sang mantan juara tersebut lewat kemenangan angka mutlak 12 ronde.

Setelah menang TKO pada ronde 10 atas Tommy Browne di Australia, kali ini Chris John harus bertanding melawan raja kelas bulu WBA dan IBF yang sangat ditakuti karena ketajaman pukulannya, yakni Juan Manuel Marquez dari Meksiko. Lewat proses negosiasi panjang, akhirnya Marquez yang merupakan salah satu petinju terbaik Meksiko dan dunia saat itu, bersedia melawan Chris John di Indonesia. Dalam pertandingan yang sangat menarik dan penuh dengan adu teknik serta skill, Chris John akhirnya mampu menundukkan Juan Manuel Marquez dengan kemenangan angka mutlak. Pukulan satu dua Chris John lebih cepat dari sergapan Marquez. Chris John mengumumkan julukan barunya sebagai "The Dragon" alias "Sang Naga" menggantikan julukan lamanya "The Indonesian Thin Man" karena sebagai pemuda keturunan Tionghoa, ia mempercayai bahwa binatang naga selalu membawa keberuntungan dalam hidup.


Pada tanggal 3 Maret 2007, Sang Naga berhasil menuntaskan rasa penasarannya atas satu-satunya lawan yang berhasil menahan seri, yakni Jose Cheo Rojas. Dalam pertandingan tersebut, Chris John berhasil menang angka mutlak atas Rojas di Stadion Tenis Indoor, Jakarta. Sempat terjadi kekisruhan mengenai keterlambatan pembayaran honor dari promotor Albert Reinhard Papilaya, namun semua masalah akhirnya bisa diselesaikan dengan baik. Pada 19 Agustus 2007, Chris John berhasil mempertahankan gelar kelas bulu versi WBA setelah menang TKO pada akhir ronde kesembilan melawan petinju Jepang Zaiki Takemoto (peringkat 8 kelas bulu WBA yang merupakan petinju keturunan Korea kelahiran Kobe) di Rokko Island, Kobe, Jepang.

Chris John menikah dengan Anna Maria Megawati pada tahun 2005 dan telah dikaruniai seorang putri bernama Maria Luna Ferisha. Selain atlet tinju, Chris John juga sempat dikenal sebagai atlet nasional wu-shu. Keberhasilan Chris di dunia tinju, membawanya ke profesi sampingan, antara lain sebagai bintang iklan untuk berbagai produk dan komentator tinju di televisi.



Sumber: SMILE UP!!! Dan berbagai sumber lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar