blog

blog

Jumat, 19 November 2010

THE BLUE BUBBLE ANGELS

Bentangan sayap bergandanya memenuhi hamparan langit. Dari detik ke detik terus berkembang tanpa henti seperti hendak menggapai cakrawala. Dengan sekali kepak, gugus-gugus galaksi berhamburan terhempas hembusan enerji giga kinetik yang tidak alang kepalang dasyat. Gravitasi kehilangan daya. Black Hole terburai isi perutnya. Bintang-bintang dan planetnya meletup seperti buih terseret arus deras.

Bayangkan, bila jarak yang hendak ditempuh adalah tidak terhingga, sedang sekali kibasan sayapnya alam semesta berkembang sedemikian rupa dan demikian lamanya, dapatkah kamu membayangkan ketidak abadian keberadaan ini kecuali dengan satu kata: Abadi? Boleh-boleh saja, sah-sah saja, bila dengan angkuh kita mencoba meringkasnya kedalam memori pikiran kita lalu kita berpersepsi bahwa alam semesta telah jatuh dalam genggaman kita, tapi itu perlu dipahami hanyalah usaha sia-sia dari sebutir debu bintang yang sedang berusaha memahami jati diri dan asal-usulnya. Jadi sama sekali bukan potret dari kejadian yang nyata. Itu hanya sekedar ilustrasi, ilusi, halusinasi atau imajinasi yang mengusung cacat bawaan atau dosa asal.Seperti halnya buih, segera tercerai-berai diterpa prahara.

Bingung lantaran tersesat di belantara angan-angan? Tertipu oleh slogan-slogan para broker kebahagiaan? Jangan khawatir The Blue Bubble Angels siap membantumu. Walaupun petunjuknya cuma satu dan sangat sederhana, tapi itu  dijamin asli dan benar. Pergilah tidur. Apa yang kau alami saat tidur tanpa mimpi, dalam keadaan tanpa orientasi, itu adalah pintu gerbang masuk ke alam kekal paling hakiki. Dibatasi tabir transparan setipis sehelai rambut dibelah seribu, alam baka terbentang menganga, menunggu apa saja yang lewat, tidak terkecuali seekor lalat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar