Gelembung busa biru asmaraku mekar memenuhi semesta raya
tak tercegah tak terjamah ber gugus-gugus melesat memenuhi panggilan jiwa
berburu kisah kasih nan saga ke balik kaki langit jingga
dimana laut dan langit bersekutu di ranjang penuh bara
dan mayang-mayang pelangi tersusun bertandan-tandan layaknya buah kurma
Gemuruhnya benih yang tertebar seiring gelegar halilintar
menggugah para pemimpi untuk menyingsingkan cadar bawah sadar
bahwa mata pedang prahara sedang sibuk mengupas luka memar
selagi malam pengantin masih lembab oleh harum kuntum-kuntum mawar
sebelum kalbu terlanjur hambar, semasih pesta makin hingar bingar
Kapan birahi barihu buri biru asmaraku menjelma simfoni bulan madu dinyanyikan burung-burung, diterbangkan angin menyusuri lembah dan sungai berliku-liku luruh sebagai rinai gerimis membasuh bebatuan berlumut berselimut kabut maka duka serba derita bagi semua yang melata kiranya larut hanyut Kesentosaan puguh teguh kukuh kasihku tak bukan hanyalah kegembiraan semesta diberkahi musim yang abadi silih berganti dan pergolakan cuaca penyegar suasana bagi semua nurani nan lemah lembut, sukma legawa dan jiwa arif bijaksana kiranya pupuslah dendam kesumat, sirnalah iri dengki dan ambek angkara murka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar